Keramik sebagai bahan bangunan

Henti Kresdiana Henti Kresdiana
Sejahtera House, Kahuripan Architect Kahuripan Architect Colonial style bathroom Ceramic
Loading admin actions …

Keramik berasal dari bahasa Yunani Keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Namun secara ilmiah definisinya menjadi benda-benda yang dibuat dari bahan lunak dari alam yang dijadikan keras dengan cara pemanasan/pembakaran.

Pemakaiannya telah dimulai sejak 10.000 tahun lalu. Ini berdasarkan hasil penggalian barang kuno di Mesir dimana ditemukan keramik yang dibuat 5000 tahun sebelum Masehi, dan penggunaan bata merah sejak 3000 tahun sebelum masehi.

Keramik terkenal berasal dari Tiongkok 2600 tahun SM. Terbuat dari sejenis tanah putih yang dibakar porselen, disebut dengan tanah Kaolin. Sementara itu keramik di Eropa dimulai pada masa kejayaan romawi Yunani yang kemudian berkembang pesat pada abad 18.

Di Indonesia, keramik dalam bentuk bata merah sudah digunakan sejak jaman Majapahit dan Sriwijaya terbukti dari beberapa peninggalan yang menyiratkan penggunaan keramik di masa lampau.

Hingga awal abad 20, industri keramik di Indonesia di dominasi oleh industri bata dan genteng, ubin merah, alat-alat sanitair dan pipa tanah. Namun seiring berkembangnya teknologi, pemakaian keramik tidak hanya terbatas pada bahan bangunan dan alat rumah tangga melainkan meningkat pada keramik untuk industri teknik. Semisal keramik untuk teknik listrik dan teknik suhu tinggi seperti isolator listrik, busi kendaraan, transitor dan kapasitor, bata tahan api, ceramic metal, fibre optic, silicon, dll.

Material keramik adalah non logam, senyawa inorganik, biasanya senyawa ikatan oksigen, karbon, nitrogen, boron dan silikon. Sedangkan Bahan baku keramik berupa oksida-oksida mineral yang terdapat di alam berupa batuan maupun pelapukan dari batuan. Jenis oksida tersebut adalah : SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, K2O dan Na2O. Oksida-oksida ini banyak terdapat pada tanah liat (lempung), yang terdapat dalam bentuk batuan adalah feldspar, kwarsa dan batu kapur.

​Batu Bata

Batu bata yang terbuat dari tanah liat mungkin salah satu industri tertua dalam sejarah peradaban manusia. Dibuat dan digunakan selama Periode Neolitik Pra-Tembikar 10.000 SM. Sedangkan penggunaan cetakan berbentuk kotak, baru dimulai sekitar 3000 SM.

Saat ini hampir di semua jenis rumah tipe apapun kini menggunakan keramik sebagai pondasinya karena diyakini memberikan kesan elegan dan mewah pada rumah. Contoh pengaplikasian keramik sebagai bahan bangunan adalah batu bata. Batu bata dibuat dari tanah liat yang dicetak, selanjutnya melalui proses pembakaran khusus yang kemudian menjadi keras dan kokoh dan bisa digunakan.

Batu bata yang umum digunakan adalah batu bata merah karena kekuatannya telah teruji dan material untuk membuatnyapun mudah didapatkan. Batu bata merah dibuat dari tanah liat, yang dicetak, kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga benar-benar kering, mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Bukan sembarang tanah liat namun yang memiliki kandungan pasir tertentu.

Batu bata merah umumnya berukuran Panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm. Berat rata-rata 3 kg/satuan (tergantung merk dan asal pembuatannya)

Rumah yang dindingnya dibangun dari material bata merah cenderung lebih kuat, kokoh dan tahan lama serta jarang sekali terjadi keretakan dinding. Rumah juga akan terasa lebih nyaman dan adem, bahkan material ini juga tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan bangunan dari bahaya api.

Genteng

Kategori keramik pondasi berikutnya adalah genteng. Sebagai pondasi atap rumah genteng keramik memiliki bahan yang sama dengan genteng tradisional, yakni terbuat dari tanah liat. Tetapi pada pembuatan genteng keramik, penggunaan material tanah liat disortir, lalu dicetak dan dipress menggunakan peralatan modern di pabrik besar sehingga kekuatan, kepresisian dan kerapihannya terbilang tinggi. Dengan proses pemanasan pada suhu 100 C, tanah liat berubah menjadi sangat keras sehingga menyerupai keramik lantai.

Genteng keramik pertama kali ditemukan di Tigris dan Efrat di Mesopotamia, jauh sebelum era masa kini. Meskipun berasal dari produsen yang berbeda-beda, proses pembuatan bahan dasar genteng keramik sebetulnya hampir sama.

Komponen utama genteng keramik adalah tanah liat & kaolin, bahan baku (mengurangi susut) adalah pasir kuarsa, sedangkan aditif terdiri dari surfactants & plasticizer, dan nepheline, terak & feldspars untuk mengurangi suhu sintering.

Karena dibangun dari susunan tersebut, genteng keramik memiliki kelebihan warna yang tahan lama karena telah melalui proses pembakaran diatas 1000 derajat celcius, daya tahan superior yang mampu menahan beban hingga 180 kg, tahan terhadap cuaca ekstrim dan korosi karena memiliki system interlock yang  baik, dan tidak tidak memerlukan perawatan khusus. Anda cukup menyesuaikannya dengan desain dan warna pagar rumah Anda agar nampak elegan selaras.

Kelebihan lainnya hampir sama dengan fungsi genteng pada umumnya yang tahan terhadap api, ramah lingkungan, dan tidak mudah menghantarkan panas sehingga dapat menjadi salah satu cara untuk untuk mengurangi udara padas dalam rumah.

Meski begitu, juga terdapat kekurangan dari genteng keramik yakni pemasangannya yang menuntut ketelitian ketimbang genteng umumnya. Kerapatannya harus diperhatikan karena sedikit menyimpang atau meleset rentang menimbulkan kebocoran. Disamping itu bobotnya cenderung berat sehingga perlu ditunjang oleh rangka atap khusus dan mahal agar mampu menunjang beban diatasnya. Tak heran bila genteng rumah ini jarang diaplikasikan di rumah tipe

Keramik Rumah

Sebagai negara beriklim tropis pengaplikasian keramik pada rumah membantu memberikan kenyamanan dan keteduhan dalam ruangan sebagaimana fungsi dan salah satu keunggulan yang dimiliki. Keramik dalam hunian biasa diaplikasikan di lantai sebagai alas bangunan dan beberapa ruang utama seperti kamar mandi dan dapur hanya saja dengan jenis yang berbeda.

Keramik untuk kamar mandi umumnya bertekstur agak kasar. Fungsinya untuk menghindari terpeleset atau jatuh di karena basah. Demikian juga dengan ukurannya yang variatif. Ukuran keramik untuk tempat bilas di kamar mandi idealnya tidak terlalu besar. Fungsinya agar sistem drainase berjalan efisien dan air tidak lama menggenang di lantai kamar mandi. Demikian juga dengan celah antar keramik yang berfungsi sebagai saluran yang mempercepat air mengalir ke tempat pembuangan. Sedangkan pengaplikasian keramik pada lantai dapur memiliki fungsi tersendiri lagi dan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya jenis keramik yang digunakan haruslah tahan air. Biasanya pada saat pembuatannya keramik sudah dilapisi dengan pelindung khusus sehingga air atau noda tidak akan mudah meresap ke dalam keramik. Disamping tahan air jenis yang umumnya dipakai di lantai dapur haruslah yang mudah dibersihkan dari berbagai kotoran dan noda. Yang untuk membersihkannya, Anda hanya perlu lap atau pel dan dalam sekejap kotoran akan hilang. Pada prinsinpnya keramik lantai dapur dan keramik area kamar mandi hampir sama hanya saja pada pengaplikasiannya anda tidak perlu membuat tingkat kemiringan tertentu seperti pada kamar mandi sebagai tempat mengalirnya air. Sementara pada lantai dapur harus dibuat serata mungkin supaya berbagai furniture dan benda yang diatasnya tetap pada posisinya dan tidak rentan bergeser.

​Jenis keramik

Meski memiliki ragam, macam, jenis dan bentuk, keramik secara umum diklasifikasikan menjadi dua yakni keramik tradisional dan keramik modern.

Keramik Tradisional dibuat menggunakan bahan alam seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk dalam kategori keramik ini diantaranya barang-barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).

Sedangkan keramik modern/fine ceramics atau biasa disebut keramik teknik advanced ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan  pada bidang medis.

​Kelebihan dan Kekurangan

Meski telah digunakan sejak dahulu kala, tak berarti keramik sempurna tak bercacat cela. Berikut kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dirangkum dari beberapa aspek yang dapat menjadi bahan referensi.

Ditinjau dari aspek kesehatan: keramik memiliki keunggulan karena terbuat dari bahan alami yang tidak beracun dan menimbulkan alergi. Permukaannya yang halus juga mencegah penumpukan bakteri dan jamur. Dari sisi ketahanan, keramik memiiki kekuatan yang kokoh, tidak mudah terbakar dan atau menyalurkan api. Stabil dalam arti warna tidak berubah dan tak lekang oleh waktu, sehingga anda tidak perlu mogoh kocek untuk biaya perawatan. Tahan terhadap air dan kelembaban, noda dan mudah dibersihkan. Dari sisi estetika dan keindahan, keramik dapat menjadi unsur dekoratif pada rumah dengan raam variatif model dan harga. Kendati begitu Anda juga harus bersiap menerima kelemahannya yang mudah pecah dan tergores, dan bahkan berkesan dingin.

Kekurangan lainnya mencakup aspek kemudahan dimana permukaan keramik yang kaku/kurang elastis menjadikannya tidak fleksible sehingga tidak bisa diletakkan pada bidang yang melengkung. Demikian juga saat hendak memasangnya dibutuhkan tenaga ahli. Selebihnya adalah bagian nat keramik yang sukar untuk dibersihkan.

​ Cara Pemasangan Keramik

Memasang keramik bisa dibilang susah-susah gampang. Pengerjaan yang kita lihat kadang tidak mudah saat dilakukan sendiri. Bila memiliki ekstra budget tentu akan lebih baik menggunakan jasa professional, namun bila tidak Anda bisa mencoba beberapa tips berikut.

Usai menentukan jenis keramik, luas ruangan, warna dan motif keramik, pola yang akan digunakan, memastikan area yang akan dipasang keramik telah siap dan lain sebagainya, saatnya untuk mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan. Peralatan untuk memasang keramik mencakup meteran, penggaris siku, sarung tangan, kacamata pengaman, palu karet, pemotong ubin/tang ubin, benang ukur dan paku, pisau plamur, cetok, tile spacer, waterpass alumunium (bubble level), spons, spidol atau kapur, mortar sebagai perekat keramik dan tile grout sebagai pengisi nat.

Beralih ke tahap inti yakni pemasangan keramik. Dirangkum dari berbagai sumber berikut beberapa teknik sederhana dalam memasang keramik yakni:

Rendam keramik di dalam air. Fungsinya, menjadikan keramik lebih elastis dan mudah menempel pada saat pemasangan. Pasang nat keramik secara longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0.2–0.5 mm agar tidak saling bertubrukan. Hal ini berkaitan dengan kualitas keramik. Kualitas keramik rendah menjadikannya sulit untuk dipasang secara presisi. 

Oleskan air semen ke bawah keramik. Cara ini membantu membuat daya rekat keramik ke adukan melekat kuat. Bersihkan dasar lantai yang akan dipasang keramik dari kerikil, batu, atau ganjalan lain yang potensial membuat rongga di bawah keramik. Padatkan secara merata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggian pemasangan, apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai. 

Pasang nat keramik belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramik saat itu juga. Diamkan selama dua atau tiga hari. Ini akan membuat sisa udara yang mengendap keluar melalui nat yang belum ditutup. Setelah itu beri semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap. 

Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2–3 hari untuk menghindari terinjak-injak. Karena keramik akan amblas sekiranya terkena beban berat karena adukan di bawahnya masih belum kuat. Periksa kembali hasil pemasangan yang sudah dilakukan. Meski yakin Anda telah memasang dengan baik dan sempurna, kerap masih ditemukan keramik yang kopong atau masih tersisa udara dibawahnya. Segera bongkar dan ulangi pemasangannya.

Demikian sejumlah tips memasang keramik yang bisa dicoba. Namun sekali lagi bila Anda menginginkan hasil terbaik, kami menyarankan untuk menggunakan jasa ahlinya.

​Harga Keramik

Saat pergi ke toko bangunan, Anda akan mendapati bahwa keramik lantai maupun dinding memiliki beberapa jenis ukuran mulai dari yang terkecil hingga terbesar. Mulai dari ukuran 20x20, 30x30, 40x40, 60x60, 30x60, dan juga beberapa ukuran jenis keramik roman lainnya. Demikian juga dengan merk dan jenis keramik. Anda hanya perlu membeli sesuai kebutuhan dan fungsi dalam membangun rumah.

Berikut beberapa referensi harga keramik terbaru dari berbagai macam merk terbaik dan berkualitas tinggi semisal Roman, Granite, Milan, Hercules, Mulia, dll yang dapat dijadikan alternative untuk lantai maupun dinding rumah. Sebagai estimasi harga kami lampirkan beberapa merk familiar yang dapat menjadi acuan saat hendak membeli keramik.

Merk Platinum mulai dari ukuran 20 x 20 cm, dengan isi 25 buah dibrandrol dengan harga Rp 50.000.  Sedangkan ukuran 30x30 cm estimasi harga Rp 60.000. Untuk ukuran 60x60 cm kisaran harga  Rp 85.000 – Rp 90.000. Tergantung motif dan corak yang diinginkan.

Perbandingan berikutnya adalah merk Roman yang penggolongannya didasarkan pada ukuran keramik yakni ukuran 20x20cm estimasi harga Rp 90.000 sedangkan ukuran 40x40 cm mulai harga Rp 100.000 – Rp 120.000.

Terakhir adalah contoh harga keramik berdasarkan hitungan per meternya merk Arwana. Untuk ukuran 20x20cm per m2 dengan corak tua estimasi harga mulai dari Rp 40.000, sedangkan untuk warna marble ukuran 40x40 cm per m2 estimasi harga Rp 50.000.

Semoga beberapa estimasi tersebut dapat menjadi panduan untuk mendapatkan produk yang sesuai kebutuhan.

Need help with your home project?
Get in touch!

Highlights from our magazine